Belakangan ini nama ikan ini
begitu popular, Ikan ini sudah sangat terkenal keberbagai penjuru Indonesia.
Bahkan dari info yang saya dapat, ikan ini telah berhasil di kembang biakkan
dibogor. Akan tetapi admin belum tau pasti letak alamat pengembang biakannya
dimana. Saat ini ikan ini sudah menjadi
komoditas eklusif yang bernilai mahal. Sementara dari penelusuran admin, di
daerah batak sendiri ikan ini tidak begitu di perhatikan, artinya ikan ini
tidak pernah ada yang mencoba untuk mengembang biakkan. Akan tetapi sungguh
banyak orang yang mancari ikan ini dengan memancing atapun dengan menggunakan jaring.
Dan Akibatnya, ikan ini telah masuk dalam daftar salah satu ikan yang terancam
Punah dan masuk dalam Red List Status di IUCN (International Union for
Conservation of Nature and Natural Resources) dengan kode Ref. 57073 sejak tahun 1996.
Ikan dengan nama yang dikenal didunia sebagai Ikan Batak ini dikenal dengan
nama ilmiah genus Neolissochilus. Dalam mitos tradisional batak, dahulu ikan
ini adalah makanan khusus Untuk Para Raja-raja. Disamping itu Ihan
merupakan penganan sesembahan kepada Tuhan (upa-upa) yang diberikan kepada
seseorang oleh Hula-hula atau hierarchi clan marga yang lebih tinggi (dalam
falsafah kekerabatan Dalihan Natolu) dengan harapan pemberian makanan itu
mendapat berkat dari Tuhan berupa kesehatan dan panjang umur, mendapat banyak
keturunan, dam mudah rezeki di harta. Dalam prosesi adat perkawinan, penganan
ini juga diberikan kepada pihak boru (hierarchi marga yang lebih rendah)
sebagai balasan pemberian makanan yang enak berupa suguhan makanan (tudu-tudu
sipanganon) yang bermakna sama mendapat berkat dari Tuhan.
Tatalaksana pemberian makanan ikan seperti ini masih berlangsung sampai
sekarang namun sudah menuju degradasinya karena tidak ditemukan lagi jenis Ihan
di Tanah Batak (punah). Sebagai pengganti maka jenis ikan Mahseer dari
genus Tor (Dekke Jurung-jurung) merupakan pengganti penganan yang
dimaksud. Ternyata jenis inipun mulai langka ditemukan di Tanah Batak dan
digantikan menjadi ikan mas dari genus Cyprinus. Jenis ikan mas
sebagai pengganti penganan adat tersebut adalah dari spesies Cyprinus
carpio yang berwarna kuning kemerahan. Jenis ikan mas yang berwarna kuning
kemerahan ini kurang diminati oleh masyarakat di Pulau Jawa sehingga masyarakat
Batak yang berada di Jawa ini terpaksa menggunakan ikan mas berwarna hitam
sehingga penganan tersebut kurang ceria tampilannya dan terlihat kusam
warnanya.
Didaerah batak Sendiri ikan ini sangat mahal hai harganya. Dari pantauan
admin, bila dipasarkan ikan ini bisa mencapai harga sekitar Rp.200.000 s/d
300.000 / Kg. Sungguh harga yang fantastis bukan? Akan tetapi anda akan kaget
bila mengetahui harga ikan ini di daerah peternakan di bogor. Dari info yang
admin dapat, harga ikan ini di bogor bisa mencapai Rp. 1.000.000 s/d
Rp.2.000.000 / Ekor untuk ukuran kecil.
Dibeberapa daerah di Sumatera Utara sudah di berlakukan Perda yang melarang
untuk menangkap dan mengkonsumsi ikan ini. Karena habitat ikan ini menar-benar
sudah berada di pintu kepunahan. Ditakutkan untuk keturunan kita nantinya sudah
tidak bisa melihat dan mengenal ikan ini.
Demikian artikel ini, Semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar